Kajian baru menyebutkan, tidur setelah belajar memperkuat hubungan antara sel-sel otak dan meningkatkan memori.
Para pengkaji di New York University Langone Medical Center, Amerika 
Syarikat, menunjukkan, tidur setelah belajar mendorong pertumbuhan cabang
 dendritik, yakni tonjolan kecil dari sel-sel otak yang terhubung ke 
sel-sel otak lain dan memfasilitasi berlalunya informasi di sinapsis, 
suatu persimpangan tempat sel-sel otak bertemu.
Selain itu aktiviti sel-sel otak selama tidur nyenyak, atau tidur 
gelombang lambat, setelah belajar sangat penting untuk pertumbuhan 
tersebut.
Dalam temuan pada tikus memberikan bukti fisik penting dalam 
mendukung hipotesis bahwa tidur membantu mengkonsolidasikan dan 
memperkuat kenangan baru, dan menunjukkan untuk pertama kalinya 
bagaimana belajar dan tidur menyebabkan perubahan fisik di korteks 
motorik, suatu wilayah otak yang bertanggung jawab untuk gerakan-gerakan
 bersifat sengaja.
“Kami telah mengetahui cukup lama bahwa tidur memainkan peran penting
 dalam belajar dan memori. Jika Anda tidak tidur dengan baik, Anda tidak
 akan belajar dengan baik,” kata peneliti senior Wen Biao-Gan, PhD, 
profesor ilmu saraf dan fisiologi dan anggota Institute of Biomolecular 
Skirball Medicine di NYU Langone Medical Center.
“Tapi apa mekanisme fisik yang mendasari bertanggung jawab atas 
fenomena ini? Di sini kami menunjukkan, bagaimana tidur membantu neuron 
membentuk koneksi yang sangat spesifik pada cabang-cabang dendrit, yang 
dapat memfasilitasi memori jangka panjang. Kami juga menunjukkan 
bagaimana berbagai jenis belajar bentuk sinapsis pada berbagai cabang 
neuron yang sama, menunjukkan bahwa belajar menyebabkan perubahan 
struktural sangat spesifik di otak, ” kata peneliti, sebagaimana 
dilaporkan Kuala Lumpur Post, Kamis (12/6/2014).
Pada tingkat sel, semua kondisi tidur yang betul-betul beristirahat: 
Sel-sel otak akan lebih bergairah ketika kita menggali lebih mendalam 
informasi sesaat setelah bangun, mencerna lagi informasi selama tidur 
nyenyak, yang juga dikenal sebagai tidur gelombang lambat, yakni ketika 
gelombang otak dan gerakan mata melambat, masuk ke alam mimpi, dan 
berhenti.
Para ilmuwan telah lama percaya bahwa pengulangan pada malam hari ini
 membantu kita membentuk dan mengingat memori baru, walaupun perubahan 
struktural yang mendasari proses ini tetap kurang dipahami.
Studi ini diterbitkan dalam jurnal Science.  http://www.hidayatullah.com
 

 
No comments:
Post a Comment