Friday, 13 June 2014

Tidur Setelah Belajar Dapat Memperkuat Memori

Kajian baru menyebutkan, tidur setelah belajar memperkuat hubungan antara sel-sel otak dan meningkatkan memori.
Para pengkaji di New York University Langone Medical Center, Amerika Syarikat, menunjukkan, tidur setelah belajar mendorong pertumbuhan cabang dendritik, yakni tonjolan kecil dari sel-sel otak yang terhubung ke sel-sel otak lain dan memfasilitasi berlalunya informasi di sinapsis, suatu persimpangan tempat sel-sel otak bertemu.
Selain itu aktiviti sel-sel otak selama tidur nyenyak, atau tidur gelombang lambat, setelah belajar sangat penting untuk pertumbuhan tersebut.
Dalam temuan pada tikus memberikan bukti fisik penting dalam mendukung hipotesis bahwa tidur membantu mengkonsolidasikan dan memperkuat kenangan baru, dan menunjukkan untuk pertama kalinya bagaimana belajar dan tidur menyebabkan perubahan fisik di korteks motorik, suatu wilayah otak yang bertanggung jawab untuk gerakan-gerakan bersifat sengaja.

“Kami telah mengetahui cukup lama bahwa tidur memainkan peran penting dalam belajar dan memori. Jika Anda tidak tidur dengan baik, Anda tidak akan belajar dengan baik,” kata peneliti senior Wen Biao-Gan, PhD, profesor ilmu saraf dan fisiologi dan anggota Institute of Biomolecular Skirball Medicine di NYU Langone Medical Center.
“Tapi apa mekanisme fisik yang mendasari bertanggung jawab atas fenomena ini? Di sini kami menunjukkan, bagaimana tidur membantu neuron membentuk koneksi yang sangat spesifik pada cabang-cabang dendrit, yang dapat memfasilitasi memori jangka panjang. Kami juga menunjukkan bagaimana berbagai jenis belajar bentuk sinapsis pada berbagai cabang neuron yang sama, menunjukkan bahwa belajar menyebabkan perubahan struktural sangat spesifik di otak, ” kata peneliti, sebagaimana dilaporkan Kuala Lumpur Post, Kamis (12/6/2014).
Pada tingkat sel, semua kondisi tidur yang betul-betul beristirahat: Sel-sel otak akan lebih bergairah ketika kita menggali lebih mendalam informasi sesaat setelah bangun, mencerna lagi informasi selama tidur nyenyak, yang juga dikenal sebagai tidur gelombang lambat, yakni ketika gelombang otak dan gerakan mata melambat, masuk ke alam mimpi, dan berhenti.
Para ilmuwan telah lama percaya bahwa pengulangan pada malam hari ini membantu kita membentuk dan mengingat memori baru, walaupun perubahan struktural yang mendasari proses ini tetap kurang dipahami.
Studi ini diterbitkan dalam jurnal Science.  http://www.hidayatullah.com

No comments:

Post a Comment