Monday 31 March 2014

Siksa Kubur Bagi yang Meninggalkan Shalat

AMRU BIN DINAR mengisahkan bahwa ada seorang laki-laki ahli Madinah yang ditinggal mati saudari perempuannya. Setelah jenazah dimakamkan, laki-laki itu teringat bahwa dompetnya jatuh di dalam makam.
Laki-laki itupun meminta tolong penggali kubur untuk mengambil dompet tersebut. Dan memang benar dompet itu ditemukan di dalam kubur setelah dibongkar. Namun kemudian laki-laki itu menyampaikan kepada si penggali, ”Sebentar, saya ingin melihat keadaan saudariku.”
Maka laki-laki itu pun lantas membuka sebagian penutup kubur. Namun ternyata ia dikejutkan dengan nyala api di dalamnya. Segera ia menutup kembali dan menimbun kubur lalu pulang  menuju sang ibu.
Laki-laki itupun kemudian bertanya kepada sang ibu, ”Apa yang dilakukan saudariku semasa dia hidup?” Sang ibu pun menjawab, ”Saudarimu dulu itu selalu menunda-nunda shalat, dan tidak melaksanakannya. Ia juga mendatangi rumah para tetangga di malam hari di saat mereka tidur, lalu menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengarkan perkataan mereka”. (Ad Durr Al Munadzdzam fi Ziyarah Al Jabal Al Muqaththam, hal 122,123).*
http://www.hidayatullah.com

Saturday 22 March 2014

13 Adab berdoa

Pertama, Mencari Waktu yang Mustajab
Di antara waktu yang mustajab adalah hari Arafah, Ramadhan, sore hari Jumat, dan waktu sahur atau sepertiga malam terakhir.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ينزل الله تعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الأخير فيقول عز وجل: من يدعونى فأستجب له، من يسألنى فأعطيه، من يستغفرنى فأغفر له
Allah turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku kabulkan, siapa yang meminta, akan Aku beri, dan siapa yang memohon ampunan pasti Aku ampuni’.” (HR. Muslim)
Kedua, Memanfaatkan Keadaan yang Mustajab Untuk Berdoa
Di antara keadaan yang mustajab untuk berdoa adalah: ketika perang, turun hujan, ketika sujud, antara adzan dan iqamah, atau ketika puasa menjelang berbuka.
Abu Hurairah radhiallahu’anhu mengatakan, “Sesungguhnya pintu-pintu langit terbuka ketika jihad fi sabillillah sedang berkecamuk, ketika turun hujan, dan ketika iqamah shalat wajib. Manfaatkanlah untuk berdoa ketika itu.” (Syarhus Sunnah al-Baghawi, 1: 327)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Doa antara adzan dan iqamah tidak tertolak.” (HR. Abu Daud, Nasa’i, dan Tirmidzi)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Keadaan terdekat antara hamba dengan Tuhannya adalah ketika sujud. Maka perbanyaklahberdoa.” (HR. Muslim)

Wednesday 12 March 2014

Doa Mustajab Antara Adzan & Iqamah

Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam- keluarga dan para sahabatnya.

Salah satu waktu mustajab untuk berdoa berada di antara adzan dan iqamah. Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

لَا يُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ

“Doa di antara adzan dan iqomah tidak akan ditolak.” (HR. Abu Dawud dan Al-Tirmidzi, beliau menshahihkannya. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di Misykah al-Mashabih, no. 671)