Friday 23 January 2015

Ceramah Maulidur Rasul 2014

Majlis ini telah diadakan pada pagi Jum'at 23 Januari 2015 bertempat di Dataran Tun Fatimah SMK Ade Putra. Penceramah jemputan ialah Ustaz Ikmal Ismail.  Beliau adalah bekas murid SMK Ade Putra SPM 2005

Friday 9 January 2015

Imam 4 Mazhab..Hukum Bersalam dengan bukan Mahram

Berjabat tangan (salam) merupakan simbol keakraban dan perdamaian selepas berlaku sesuatu perselisihan dan dalam sesuatu urusan. Tetapi dalam Islam sejauh mana amalan ini dibenarkan? Apakah ada batasnya dan dilarang berjabat tangan di antara lelaki dan wanita? Permasalahan yang timbul dari pertanyaan tersebut disebabkan kerana penafsiran hadits yang telah popular dimasyarakat. Sebagaimana dalam hadits tersebut dikatakan. “Tertusuk kepalamu dengan jarum besi, itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal bagimu.” (HR. At-thabrani dan al-Baihaqi) Betulkah yang dimaksud dengan “menyentuh” itu berjabat tangan atau kulit bertemu kulit? Dalam pelafalan Arab menyentuh yaitu massa. Diertikan oleh sebahagian ulama sebagai menyentuh, kulit bertemu kulit lawan jenis. Sehingga , jabat tangan antara lelaki dan perempuan yang tidak muhrim tidak dibolehkan, tak hairan memang jika hadits di atas memang sering dijadikan dalil untuk mengharamkan jabat tangan antara laki-laki dan perempuan secara mutlak oleh sebahagian ulama.
Jabat tangan dengan lawan jenis menurut imam 4 mazhab
Para ulama terdahulu maupun sekarang, baik para ahli fikih, ahli tafsir, ahli hadits dan selainnya, mereka mengharamkan bagi wanita untuk berjabat tangan dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Dan tidak ada dari ulama-ulama tersebut yang menyelisihi pendapat itu sampai saat ini, kecuali hanya sebahagian ulama pada zaman ini yang memfatwakan perkataan yang menyimpang dari syariat, mengenai bolehnya wanita berjabat tangan dengan laki-laki non mahram. Maka kami akan menyebutkan beberapa perkataan ulama madzhab yang terkenal dengan keilmuannya akan Al-Quran dan Hadits Nabi. Sehingga dapat memberi pengetahuan bahwa perkataan yang menyelisihinya adalah perkataan yang menyimpang dan tidak sesuai dengan Al-Quran dan hadits Nabi.
 Mazhab Hanafi.