Para peneliti dari UCLA memantau gelombang otak yang terkait dengan
proses belajar yaitu gamma rhythms. Studi pada tikus menemukan bahwa
gelombang tersebut akan semakin kuat ketika tikus tersebut berlari.
Hasil ini telah dipublikasikan dalam PLoS ONE.
“Ketika kita belajar, maka bahan kimia tertentu akan dilepaskan di otak
untuk membentuk gamma rhythms. Bahan kimia yang sama juga dilepaskan
ketika seseorang berlari,” ujar Mayank Mehta, PhD selaku profesor
neuroscience di UCLA.
Peneliti berharap dengan ditemukannya hal ini bisa mencari hubungan yang
lebih kuat bahwa berlari bisa meningkatkan kekuatan otak, meskipun
masih membutuhkan sedikit waktu lebih banyak dilaboratorium untuk
membuktikannya.
Pada penelitian sebelumnya telah ditunjukkan bahwa berolahraga secara
teratur bisa meningkatkan keterampilan kognitif seseorang dan menurunkan
risiko yang berkaitan dengan penurunan mental. Dan studi tahun 2007 di
Neurobiology of Memory and Learning menemukan bahwa peserta akan belajar
kosa kata 20 persen lebih cepat setelah berolahraga.
Selain itu olahraga lari secara rutin bisa memperbaiki memori yang ada
di otak serta memerangi depresi. Kondisi ini menunjukkan bahwa lari
tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan tubuh saja tapi juga pada otak.
Diharapkan suatu hari nanti peneliti bisa membantu dokter dan menemukan
cara bahwa berlari atau jogging bisa membantu pasien Alzheimer dalam
meningkatkan fungsi kognitifnya, atau penyakit lain yang berhubungan
dengan penurunan kemampuan otak.
Para ahli menuturkan bahwa melakukan olahraga lari selama 5-30 menit
bisa meningkatkan kemampuan otak. Jika memang tidak memiliki waktu yang
banyak, maka cobalah untuk mengambil waktu disela-sela kegiatan atau
bangun lebih awal dari biasanya.
sumber
No comments:
Post a Comment