FENOMENA yang tidak baik di masa sekarang ini banyak terjadi. Khususnya di kalangan para remaja. Akhlak dan kepribadian mereka mulai bobrok akibat salah pergaulan. Ya, teman-teman mempengaruhi pola pikir dan tindaknya. Maka, jika mengaku sebagai orang yang cerdas, pilihlah teman-teman yang cerdas pula, bukan yang bodoh apalagi pendengki.
Sebagaimana Abu Hatim RA berkata, “Seharusnya orang cerdas meninggalkan teman dungu dan menjauhi pendengki. Sebagaimana ia harus berteman dengan teman yang cerdas pula dan cerdik. Kerana, orang cerdas itu walau pun dirimu tidak mendapatkan keuntungan dari kecerdasannya, setidaknya engkau mendapatkan pelajaran yang bermanfaat darinya. Sedangkan orang dungu, walau pun engkau tidak ketularan kedunguannya, engkau tercemari (tercitrakan bodoh) lantaran bergaul dengannya.”...
Untuk itu, pilihlah teman yang baik dan cerdas. Seperti apa teman yang cerdas itu? Yakni, teman yang akan selalu mengarahkan kepada Allah SWT. Di mana kita boleh melihat itu dari cara ia berpenampilan. Orang yang cerdas akan mampu menutupi auratnya hingga ia boleh menjaga diri dan kehormatannya. Sedangkan orang yang dungu tentu sebaliknya.
Kita mungkin tidak akan menyadari perubahan yang kita peroleh setelah bergaul dengan teman-teman yang cerdas. Lihatlah dari gaya penampilan, perlahan-perlahan menjadi berubah ke arah yang lebih baik. Begitu pun jika bersama orang yang bodoh, tentunya perlahan-lahan kita akan mengikuti gaya mereka. Kalau pun tidak, orang lain akan memandang kita sama seperti mereka.
Maka, cerdaslah dalam memilih teman. Jangan asal berteman. Bukan bererti kita tidak boleh berteman dengan orang yang bodoh, tetapi kita mencoba untuk menjaga diri dengan menghindari mereka. Sebab, kita pun masih proses belajar bukan? Nah, jika ilmu dari teman-teman yang cerdas sudah dikuasai, maka barulah sedikit demi sedikit kita tularkan ilmu yang dimiliki itu kepada orang-orang yang belum tahu dan mengerti. [https://www.islampos.com]
No comments:
Post a Comment