AMRU BIN DINAR
mengisahkan bahwa ada seorang laki-laki ahli Madinah yang ditinggal mati
saudari perempuannya. Setelah jenazah dimakamkan, laki-laki itu
teringat bahwa dompetnya jatuh di dalam makam.
Laki-laki itupun meminta tolong penggali kubur untuk mengambil dompet
tersebut. Dan memang benar dompet itu ditemukan di dalam kubur setelah
dibongkar. Namun kemudian laki-laki itu menyampaikan kepada si penggali,
”Sebentar, saya ingin melihat keadaan saudariku.”
Maka laki-laki itu pun lantas membuka sebagian penutup kubur. Namun
ternyata ia dikejutkan dengan nyala api di dalamnya. Segera ia menutup
kembali dan menimbun kubur lalu pulang menuju sang ibu.
Laki-laki itupun kemudian bertanya kepada sang ibu, ”Apa yang
dilakukan saudariku semasa dia hidup?” Sang ibu pun menjawab, ”Saudarimu
dulu itu selalu menunda-nunda shalat, dan tidak melaksanakannya. Ia
juga mendatangi rumah para tetangga di malam hari di saat mereka tidur,
lalu menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengarkan perkataan
mereka”. (Ad Durr Al Munadzdzam fi Ziyarah Al Jabal Al Muqaththam, hal 122,123).*
http://www.hidayatullah.com
Monday, 31 March 2014
Saturday, 22 March 2014
13 Adab berdoa
Pertama, Mencari Waktu yang Mustajab
Di antara waktu yang mustajab adalah hari Arafah, Ramadhan, sore hari Jumat, dan waktu sahur atau sepertiga malam terakhir.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ينزل الله تعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا حين يبقى ثلث
الليل الأخير فيقول عز وجل: من يدعونى فأستجب له، من يسألنى فأعطيه، من
يستغفرنى فأغفر له
“Allah turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa
sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku,
Aku kabulkan, siapa yang meminta, akan Aku beri, dan siapa yang memohon
ampunan pasti Aku ampuni’.” (HR. Muslim)Kedua, Memanfaatkan Keadaan yang Mustajab Untuk Berdoa
Di antara keadaan yang mustajab untuk berdoa adalah: ketika perang, turun hujan, ketika sujud, antara adzan dan iqamah, atau ketika puasa menjelang berbuka.
Abu Hurairah radhiallahu’anhu mengatakan, “Sesungguhnya pintu-pintu langit terbuka ketika jihad fi sabillillah sedang berkecamuk, ketika turun hujan, dan ketika iqamah shalat wajib. Manfaatkanlah untuk berdoa ketika itu.” (Syarhus Sunnah al-Baghawi, 1: 327)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Doa antara adzan dan iqamah tidak tertolak.” (HR. Abu Daud, Nasa’i, dan Tirmidzi)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Keadaan terdekat antara hamba dengan Tuhannya adalah ketika sujud. Maka perbanyaklahberdoa.” (HR. Muslim)
Wednesday, 12 March 2014
Doa Mustajab Antara Adzan & Iqamah
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam- keluarga dan para sahabatnya.
Salah satu waktu mustajab untuk berdoa berada di antara adzan dan iqamah. Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
لَا يُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ
“Doa di antara adzan dan iqomah tidak akan ditolak.” (HR. Abu Dawud dan Al-Tirmidzi, beliau menshahihkannya. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di Misykah al-Mashabih, no. 671)
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam- keluarga dan para sahabatnya.
Salah satu waktu mustajab untuk berdoa berada di antara adzan dan iqamah. Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
لَا يُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ
“Doa di antara adzan dan iqomah tidak akan ditolak.” (HR. Abu Dawud dan Al-Tirmidzi, beliau menshahihkannya. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di Misykah al-Mashabih, no. 671)
Subscribe to:
Posts (Atom)