Hidayatullah.com--Pola
makan ternyata bisa mempengaruhi perilaku seseorang, namun juga oleh
makanan yang dimakan. Demikian kata Ketua Departemen Ilmu kesehatan
Anak Fakulti Kedoktoran Universiti Gajah Mada, Prof M. Juffrie, SpA
(K).
"Perilaku manusia tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan,
namun juga oleh makanan yang dimakan," kata Juffrie pada jumpa pers
program Happy Tummy Council, di Jakarta, Senin (25/03/2013) dikutip Antara.
Beberapa
penelitian telah membuktikan bahwa saluran cerna memiliki hubungan
dengan otak. "Saluran cerna juga punya insting. Makanan yang kita makan
dan bakteria yang ada di dalam saluran cerna cukup kuat dalam mengganggu
perilaku manusia. Oleh karena itu, jika saluran cerna sehat maka
perilaku juga pasti sehat," jelas Juffrie.
Lebih lanjut Juffrie
menjelaskan bahwa jenis makanan yang dimakan dapat mengubah mikrobiom
atau biota bakteria yang hidup dalam saluran cerna.
Saluran cerna
manusia merupakan tempat tinggal koloni bakteria dan kuman yang boleh
membantu proses cerna dan absorbsi nutrisi. Bakteria baik seperti
probiotik diperlukan oleh tubuh, sehingga jumlahnya harus lebih banyak
dibandingkan dengan bakteria jahat seperti e-coli.
"Perubahan pada mikrobiom memberikan dampak cukup kuat terhadap zat kimia di otak," jelas Juffrie.
Mikrobiom
di dalam usus yang mengalami perubahan, dapat mengeluarkan aneka zat
yang dapat mengganggu proses dan cara kerja otak. Sebagai contoh,
Juffrie menjelaskan bahwa sakit perut akibat salah memakan jenis
makanan, dapat menyebabkan kecemasan bahkan depresi.
Sementara itu dalam Islam, kekhalalan makanan berdampak pada seseorang hingga ke akhirat.
Di antara dampak makanan haram adalah; tidak diterimanya amalan
seseorang, tidak terkabulkannya doa, mengikis keimanan dan menyebabkan
yang bersangkutan masuk neraka.* [baca: Waspadai 9 Dampak Makanan dan Harta Haram]
No comments:
Post a Comment