Sumber (Arrahmah.com) Setiap yang Allah perintahkan atau larang pasti terdapat hikmah
atasnya. Jika Allah mengharamkan sesuatu pasti terdapat keburukan di
dalamnya, jika Allah menghalalkan sesuatu pasti ada kebaikan di dalamnya
untuk kelangsungan hidup manusia di bumi ini. Kali ini, kita akan
membahas mengapa daging anjing diharamkan? adakah sebab ilmiah yang
dapat kita ketahui? Berikut penjelasannya.
Prof. Thabârah dalam kitab Rûh ad-Dîn al-Islâmi menyatakan, "Di
antara hukum Islam bagi perlindungan badan adalah penetapan najisnya
anjing. Ini adalah mu'jizat ilmiyah yang dimiliki Islam yang mendahului
kedokteran modern. Kedokteran modern menetapkan bahwa anjing menyebarkan
banyak penyakit kepada manusia, karena anjing mengandung cacing
pita yang menularkannya kepada manusia dan menjadi sebab manusia
terjangkit penyakit yang berbahaya, bisa sampai mematikan.
Sudah ditetapkan bahwa seluruh anjing tidak lepas dari cacing pita
sehingga wajib menjauhkannya dari semua yang berhubungan dengan makanan
dan minuman manusia. [Taudhîhul-Ahkam, Syaikh Ali Bassâm, 1/137].
Benarlah sabda Rasulullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
Saturday, 30 June 2012
Wednesday, 27 June 2012
Tuesday, 26 June 2012
Friday, 22 June 2012
ENSIKLOPEDIA AMALAN BULAN SYA’BAN
Sumber[http://abiubaidah.com]
BULAN SYA’BAN
Bulan Sya’ban
adalah bulan yang mulia, hendaknya kita mengisinya dengan memperbanyak
amalan ibadah dan puasa secara khusus untuk melatih diri persiapan
menyambut bulan Ramadhan agar nanti tidak kaget dengan perubahan spontan
sehingga terasa berat bagi kita. Oleh karena itu, Rasulullah
memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : مَا رَأَيْتُ رَسُوْلَ
اللهِ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ, وَمَا رَأَيْتُهُ
أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِيْ شَعْبَانَ
Dari Aisyah berkata: Saya tidak perlah mengetahui Nabi
puasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan saya tidak pernah
mengetahui dia lebih banyak berpuasa daripada di bulan sya’ban. [120]
Hikmah memperbanyak puasa di bulan Sya’ban dijelaskan dalam hadits yang lain:
عَنْ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ قَالَ :
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ, لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ
مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ, قَالَ : ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ
عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ, وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ
الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ, فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي
وَأَنَا صَائِمٌ
Dari Usamah bin Zaid berkata: Saya bertanya: Wahai
Rasulullah, saya tidak melihatmu berpuasa di bulan seperti engkau
berpuasa di bulan Sya’ban (karena seringnya), beliau menjawab: “Bulan
itu banyak manusia lalai[121],
yaitu antara Rojab dan Ramadhan, bulan diangkat amal-amal kepada Robb
semesta alam, dan saya ingin untuk diangkat amalku dalam keadaan puasa”.[122]
Hikmah lainnya adalah untuk persiapan bulan
Ramadhan agar hati dan badan siap untuk menyambutnya dengan kesegaran
dalam menjalan ketaatan kepada Allah[123].
Malam Nishfu Sya’ban
Wednesday, 20 June 2012
Bersyukurlah, Allah Masih Mau Menguji Kita
Sumber [http://eramuslim.com]
"Sesungguhnya
kecepatan kita untuk menerima kenyataan, yang musti terjadi, hasilnya
sangat menakjubkan. Karena itu akan segera merelakan kenyataan itu dan
kemudian melupakannya selama-lamanya," ujar pakar psikologi terkenal,
Dale Carnegie.
Kebanyakan
orang menjadi lemah karena musibah yang menimpanya. Bahkan, sudah tidak
aneh juga kita mendengar orang yang kehilangan akal sehatnya lantaran
mengalami tekanan akibat musibah. Beban hidup yang terlalu berat dapat
mengakibatkan tekanan batin yang hebat. Dalam ilmu psikologi, disebut
depresi. Ungkapan Dale Carnegie di atas, mengajak orang membatasi
kesulitannya dengan menghadapi kenyataan dan bersiap menerimanya. Sebab,
semakin seseorang larut dalam kesedihan, maka ia dapat kehilangan
kontrol atas dirinya sendiri, dan menjadi seperti orang sakit jiwa.
Friday, 15 June 2012
MELIHAT MASA DEPAN DENGAN KECEPATAN CAHAYA
Sumber [di sini]
Cahaya mempunyai panjang gelombang antara 3800 angstrom sampai 7500 angstrom; dimana 1 angstrom = 10-8 cm.
pernahkah para ilmuwan melihat cahaya atau elektron atau Gelombang? Tidak pernah! Ia bahkan tidak akan pernah tahu apa persisnya semua itu.?
Sebetulnya istilah-istilah atom, proton, dan sebagainya, semua hanyalah “model”. Artinya nama-nama tersebut dikaitkan dengan suatu gejala tertentu, sedemikian rupa sehingga dengan model itu para ilmuwan akan lebih mudah bekerja.lebih jelasnya disini
Banyak para ilmuwan merasa azas ketidakpastian Heisenberg adalah sifat hakiki alam semesta. Mereka yakin, detail paling halus dalam kosmos sering diliputi kekaburan. Ia tak kan pernah dapat diterangkan atau diatasi oleh ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tak kan sanggup mengenal hakekat segala seseuatu
lalu apakah itu tentang kecepatan cahaya ?
pernahkah para ilmuwan melihat cahaya atau elektron atau Gelombang? Tidak pernah! Ia bahkan tidak akan pernah tahu apa persisnya semua itu.?
Sebetulnya istilah-istilah atom, proton, dan sebagainya, semua hanyalah “model”. Artinya nama-nama tersebut dikaitkan dengan suatu gejala tertentu, sedemikian rupa sehingga dengan model itu para ilmuwan akan lebih mudah bekerja.lebih jelasnya disini
Banyak para ilmuwan merasa azas ketidakpastian Heisenberg adalah sifat hakiki alam semesta. Mereka yakin, detail paling halus dalam kosmos sering diliputi kekaburan. Ia tak kan pernah dapat diterangkan atau diatasi oleh ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tak kan sanggup mengenal hakekat segala seseuatu
lalu apakah itu tentang kecepatan cahaya ?
Wednesday, 13 June 2012
Hukum Menyiramkan Air ke Atas Pusara Kubur
Sumber [http://salam-online.com]
Prolog
Versi pertama, “Kenapa kuburannya tidak disiram pakai air satu bak saja? Jangan hanya sedikitlah. Biar ademnya lama,” tulis salah satu teman di akun Facebooknya ketika mengomentari orang yang menyiram kubur dengan air. Seolah ingin membantah dengan rasionalitasnya bahwa siram-menyiram kubur itu tidak masuk akal.
Versi kedua, “Menyiramkan air di atas kuburan itu tidak ada dalilnya dalam syariat. Itu adalah adat kebiasaan masyarakat Indonesia yang baru yang tidak ada ketika Salafus Shalih,” tulis salah satu website berbahasa Indonesia.
Versi ketiga, “Menyiramkan air di atas kuburan itu haditsnya dhaif, maka tidak bisa diamalkan. Kalau ada hadits shahih, kenapa kita repot-repot mengamalkan hadits dhaif? Hadits ini telah di dhaifkan oleh Syeikh Muhadditsul ‘Ashr Al-Albani dalam kitab beliau Irwa’ Al Ghalil: 3/205-206 (1).
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Syafi’i dengan irsal. Imam Syafi’i mengatakan: Telah mengabarkan kepadaku Ibrahim bin Muhammad dari Ja’far bin Muhammad dari Muhammad bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menyiram kubur Ibrahim, anaknya dan meletakkan kerikil di atasnya.
Syeikh Al Albani berkata: “Hadits ini mursal dan sangat dhaif, karena ada Ibrahim dan dia muttaham atau tertuduh melakukan kebohongan.”
Apa Untungnya Bicara Hal Ini?
Prolog
Versi pertama, “Kenapa kuburannya tidak disiram pakai air satu bak saja? Jangan hanya sedikitlah. Biar ademnya lama,” tulis salah satu teman di akun Facebooknya ketika mengomentari orang yang menyiram kubur dengan air. Seolah ingin membantah dengan rasionalitasnya bahwa siram-menyiram kubur itu tidak masuk akal.
Versi kedua, “Menyiramkan air di atas kuburan itu tidak ada dalilnya dalam syariat. Itu adalah adat kebiasaan masyarakat Indonesia yang baru yang tidak ada ketika Salafus Shalih,” tulis salah satu website berbahasa Indonesia.
Versi ketiga, “Menyiramkan air di atas kuburan itu haditsnya dhaif, maka tidak bisa diamalkan. Kalau ada hadits shahih, kenapa kita repot-repot mengamalkan hadits dhaif? Hadits ini telah di dhaifkan oleh Syeikh Muhadditsul ‘Ashr Al-Albani dalam kitab beliau Irwa’ Al Ghalil: 3/205-206 (1).
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Syafi’i dengan irsal. Imam Syafi’i mengatakan: Telah mengabarkan kepadaku Ibrahim bin Muhammad dari Ja’far bin Muhammad dari Muhammad bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menyiram kubur Ibrahim, anaknya dan meletakkan kerikil di atasnya.
Syeikh Al Albani berkata: “Hadits ini mursal dan sangat dhaif, karena ada Ibrahim dan dia muttaham atau tertuduh melakukan kebohongan.”
Apa Untungnya Bicara Hal Ini?
Saturday, 9 June 2012
Subscribe to:
Posts (Atom)