Friday, 29 July 2011
Friday, 22 July 2011
Jangan ambil mudah fatwa merokok adalah haram – Jakim
PUTRAJAYA 22 Julai – Masih ramai di kalangan umat Islam di negara ini mengambil mudah mengenai fatwa Merokok Adalah Haram, kata Ketua Pengarah Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim), Othman Mustapha.
Justeru itu katanya, Jakim dan Kementerian Kesihatan hari ini bekerjasama mengadakan Seminar Pendidikan Fatwa Merokok Adalah Haram sebagai usaha untuk meningkatkan kesedaran.
"Ia juga sempena kehadiran Ramadan hujung bulan ini yang diharap dapat dijadikan permulaan bagi umat Islam mengubah tabiat menghisap rokok,” katanya kepada pemberita selepas merasmikan seminar itu di sini hari ini.
Walaupun pelbagai kempen kesedaran telah dilaksanakan, Othman berkata jumlah penghisap rokok terus meningkat.
Menurut Laporan Pertubuhan Kesihatan Sedunia (WHO), pada tahun ini, lebih lima juta penduduk dunia akan mati akibat penyakit berkaitan merokok antaranya serangan jantung, strok dan kanser. – Bernama
Justeru itu katanya, Jakim dan Kementerian Kesihatan hari ini bekerjasama mengadakan Seminar Pendidikan Fatwa Merokok Adalah Haram sebagai usaha untuk meningkatkan kesedaran.
"Ia juga sempena kehadiran Ramadan hujung bulan ini yang diharap dapat dijadikan permulaan bagi umat Islam mengubah tabiat menghisap rokok,” katanya kepada pemberita selepas merasmikan seminar itu di sini hari ini.
Walaupun pelbagai kempen kesedaran telah dilaksanakan, Othman berkata jumlah penghisap rokok terus meningkat.
Menurut Laporan Pertubuhan Kesihatan Sedunia (WHO), pada tahun ini, lebih lima juta penduduk dunia akan mati akibat penyakit berkaitan merokok antaranya serangan jantung, strok dan kanser. – Bernama
Saturday, 16 July 2011
Hadits-hadits lemah dan palsu sekitar bulan Sya'ban
Di tengah masyarakat kita beredar banyak hadits-hadits lemah dan palsu seputar keutamaan ibadah pada bulan Sya’ban. Hadits-hadits tersebut menyebar lewat berbagai cara. Mulai dari ceramah para khathib, tulisan di buku, majalah, situs, blog, jejaring sosial, hingga sms. Berikut ini kami tuliskan contoh kecil dari sebagian hadits lemah dan palsu tersebut agar diketahui bersama oleh kaum muslimin.
Oleh: Muhib Al Majdi / Arrahmah.com
Hadits-hadits tentang puasa sunah di bulan Sya’ban
Hadits pertama
عن عائشة، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم :”شعبان شهري و رمضان شهر الله وشعبان المطهر ورمضان المكفر” .
موضوع –
موضوع –
Dari Aisyah dari Rasulullah SAW bersabda, “Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan Allah. Sya’ban adalah (bulan) yang mensucikan dan Ramadhan adalah bulan yang menghapuskan (dosa-dosa).”
Ini adalah hadits palsu. Imam Al-‘Ajluni berkata: Hadits ini diriwayatkan oleh Ad-Dailami dari Aisyah secara marfu’. Ibnu Al-Ghars berkata: Guru kami berkata hadits ini dha’if. (Kasyful Khufa’ wa Muzilul Ilbas, juz 2 hlm. 13 no. 1551).
Imam Al-Munawi berkata dalam Faidhul Qadir Syarh Jami’ Shaghir :Di dalam sanadnya ada Hasan bin Yahya Al-Khusyani. Imam Adz-Dzahabi berkata:Imam Ad-Daruquthni mengatakan ia perawi yang matruk (ditinggalkan haditsnya, yaitu tertuduh memalsukan hadits).Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani melemahkannya dalam Dha’if Jami’ Shaghir no. 3402.
Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asakir dalam Tarikh Dimasyqa dan Ad-Dailami dari Aisyah secara marfu’ dengan lafal: ”Bulan Ramadhan adalah bulan Allah dan bulan Sya’ban adalah bulanku. Sya’ban adalah (bulan) yang mensucikan dan Ramadhan adalah (bulan) yang menghapuskan (dosa-dosa).” Sanadnya sangat lemah sebagaimana dijelaskan oleh syaikh Al-Albani dalam Dha’if Jai’ Shaghir no. 34119.
Hadits kedua
وروي عن أنس، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم : “رجب شهر الله وشعبان شهري ورمضان شهر أمتي”.
Dari Anas dari Rasulullah SAW bersabda: “Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.”
Ini adalah hadits palsu. Imam Al-‘Ajluni berkata: “Diriwayatkan oleh Ad-Dailami dan lainnya dari Anas secara marfu’. Namun Imam Ibnu Jauzi menyebutkannya dalam kitab Al-Maudhu’uat (hadits-hadits palsu), demikian pula al-hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam bukunya Tabyinul ‘Ajab fi maa Warada fi Rajab.” (Kasyful Khafa’ juz 2 hlm. 510 no. 1358).
Hadits ketiga
وسئل النبي صلى الله عليه وسلم أي الصوم أفضل بعد رمضان قال : “شعبان لتعظيم رمضان” قال في أي الصدقة أفضل ؟ قال : ” صدقة في رمضان “
Nabi SAW ditanya tentang puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan, maka beliau SAW menjawab, “(Puasa) Sya’ban karena untuk mengagungkan (puasa) Ramadhan.” Beliau SAW juga ditanya tentang sedekah yang paling utama, maka beliau SAW menjawab, “Sedekah di bulan Ramadhan.”
Dinyatakan lemah oleh syaikh Al-Albani dalam Dha’if At-Targhib wat Tarhib no. 618.
وفي رواية : عن أنس مرفوعاً : “أفضل الصيام بعد رمضان شعبان”. –
Dalam riwayat lain dari Anas secara marfu’ dengan laafal: ”Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa Sya’ban.”
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari juz 4 hlm. 152-154 mengatakan: “Sanadnya dha’if.”
Hadits keempat
عن أنس : “إنما سمي شعبان لأنه يتشعب فيه خير كثير للصائم فيه حتى يدخل الجنة”
Diriwayatkan dari Anas berkata:”Bulan ini disebut Sya’ban karena di dalamnya kebaikan bercabang demikian banyak bagi orang yang berpuasa sunnah segingga ia masuk surga.”
Ini adalah hadits palsu. Diriwayatkan oleh Al-‘Iraqi dalam Tarikh Qazwin dengan lafal di atas dan Abu Syaikh bin Hibban dengan lafal: “Tahukah kalian kenapa bulan ini disebut Sya’ban?…” Syaikh Al-Albani menyatakan hadits ini palsu dalam Dha’if Jami’ Shaghir no. 2061.
Hadits kelima
وعن زيد العمي عن يزيد الرقاشي عن يروي بن مالك قال قال النبي صلى الله عليه وسلم : “خيرة الله من الشهور شهر رجب وهو شهر الله من عظم شهر رجب فقد عظم أمر الله ومن عظم أمر الله أدخله جنات النعيم وأوجب له ، وشعبان شهري فمن عظم شعبان فقد عظم أمري ومن عظم أمري كنت له فرطا وذخرا يوم القيامة ، وشهر رمضان شهر أمتي فمن عظم شهر رمضان وعظم حرمته ولم ينتهكه وصام نهاره وقام ليله وحفظ جوارحه خرج من رمضان وليس عليه ذنب يطلبه الله به” . منكر –
Dari Zaid al ’ama dari Yazid Ar-Raqasyi dari Yarwi bin Malik berkata: Nabi SAW bersabda: ”Bulan Allah yang paling baik adalah bulan Rajab karena ia adalah bulan Allah. Barangsiapa mengagungkan bulan Rajab berarti ia telah mengagungkan perkara Allah.Dan barangsiapa mengagungkan perkara Allah maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga yang penuh kenikmatan dan hal itu pasti baginya. Sya’ban adalah bulanku, maka barangsiapa mengagungkan bulanku berarti telah mengagungkan perkaraku. Dan barangsiapa mengagungkan perkaraku maka aku menjadi pendahulu dan simpanan pahala baginya pada hari kiamat. Adapun bulan Ramadhan adalah bulan umatku. Barangsiapa mengagungkan bulan Ramadhan, memuliakan kehormatannya tanpa melanggarnya, berpuasa di siang harinya, shalat (tahajud dan witir) pada malam harinya dan menjaga anggota badannya (dari perbuatan dosa) maka ia keluar dari bulan Ramadhan tanpa memiliki sedikit pun dosa yang akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah.”
Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman juz 3 hlm. 374 no. 3813. Imam Ahmad bin Hambal berkata: Sanad hadits ini sangat mungkar (lemah sekali).
Hadits keenam
عن أنس : “أفضل الصوم بعد رمضان شعبان لتعظيم رمضان و أفضل الصدقة صدقة في رمضان.”
Dari Anas berkata: “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa Sya’ban untuk memuliakan Ramadhan dan sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan.”
Imam Al-Munawi berkata: Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan ia menganggapnya hadits gharib, dan juga diriwayatkan oleh Al-Baihaqi. Keduanya meriwayatkan dari jalur Shadaqah bin Musa dari Tsabit dari Anas. Imam Adz-Dzahabi dalam kitab Al-Muhadzab mengatakan: Para ulama menyatakan Shadaqah (bin Musa) adalah perawi yang lemah.” Syaikh Al-Albani juga melemahkannya dalam Dha’if Jamii’ Shaghir no. 1023.
Hadits-hadits Lemah dan Palsu tentang Keutamaan Malam Nishfu Sya’ban
Di antaranya adalah sebagai berikut:
Hadits pertama
Dari Aisyah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
” أتاني جبريل عليه السلام فقال هذه ليلة النصف من شعبان , ولله فيها عتقاء من نار بعدد شعور غنم بني كلب لا ينظر الله فيها إلى مشرك ولا إلى مشاحن ولا إلى قاطع رحم ولا إلى مسبل ولا إلى عاق لوالديه ولا إلى مدمن خمر ” . ضعيف جداً -
Nabi SAW bersabda: “Malaikat Jibril mendatangiku dan berkata: Ini adalah malam nishfu (pertengahan) Sya’ban, pada malam ini Allah membebaskan dari neraka (manusia) sejumlah bulu kambing suku Kalb. Pada malam ini pula Allah tidak mau melihat kepada orang msyrik, orang yang bermusuhan (dengan sesama muslim), orang yang memutuskan tali kekerabatan, orang yang memanjangkan kainnya melebihi mata kaki, orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, dan pecandu minuman keras.” Hadits ini lemah sekali.
Dalam riwayat lain dengan lafal sbb:
عن عائشة : “إذا كان ليلة النصف من شعبان يغفر الله من الذنوب أكثر من عدد شعر غنم كلب”
Hadits dari Aisyah dengan lafal: Jika malam nishfu (pertengahan) Sya’ban maka Allah mengampuni dosa-dosa lebih banyak dari jumlah bulu kambing suku Kalb (sebuah suku Arab ‘Aribah di negeri Syam).” Syaikh Al-Albani menyatakan sanadnya lemah dalam Dha’if Jami’ Shaghir no. 654.
Dalam riwayat yang lain dengan lafal:
إن الله تعالى ينـزل ليلة النصف من شعبان إلى سماء الدنيا فيغفر لأكثر من عدد شعر غنم كلب
“Sesungguhnya Allah SWT turun pada malam nishfu Sya’ban ke langit dunia maka Allah mengampuni (hamba-Nya) lebih banyak dari jumlah bulu kambing suku Kalb.”
Ini adalah hadits palsu.
Imam Al-Munawi dalam Faidhul Qadir berkata: Hadits ini diriwayatkan oleh imam Ahmad dan Tirmidzi dalam kitab shaum, juga Al-Baihaqi dalam kitab ash-shalat dari jalur Hajaj bin Arthah dari Yahya bin Abi Katsir dari Urwah dari Aisyah. Imam Tirmidzi berkata: Hadits ini tidak dikenal kecuali dari jalur Hajaj. Aku telah mendengar imam Muhammad (bin Ismail) yaitu imam Al-Bukhari melemahkan hadits ini dengan mengatakan: Yahya tidak mendengar hadits ini dari Urwah dan Hajaj tidak mendengarnya dari Yahya.”
Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah dengan sanad yang sama sehingga nilainya juga hadits palsu.
Imam Ad-Daruquthni berkata: Sanadnya mudhtarib (goncang) tidak shahih. Imam Al-‘Iraqi berkata: Imam Al-Bukhari melemahkan hadits ini karena sanadnya terputus pada dua tempat dan ia menyatakan tidak ada satu pun sanad hadits ini yang shahih. Imam Ibnu Dihyah berkata: Tidak ada satu pun hadits tentang malam nishfu Sya’ban yang shahih dan tidak ada seorang pun perawi yang jujur meriwayatkan hadits tentang shalat sunah (malam nishfu Sya’ban). Hal itu hanya diada-adakan oleh orang yang mempermainkan syariat nabi Muhammad SAW dan senang memakai pakaian Majusi.” (Dha’if Jami’ Shaghir no. 1761).
Hadits kedua
عن أبي أمامة : “خمس ليال لا ترد فيهن الدعوة : أول ليلة من رجب و ليلة النصف من شعبان و ليلة الجمعة و ليلة الفطر و ليلة النحر”. موضوع
Dari Abu Umamah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Lima malam yang pada saat tersebut doa tidak akan ditolak oleh Allah; malam pertama bulan Rajab, malam nishfu Sya’ban, malam Jum’at, malam idul Fitri, dan malam idul Adha.”
Ini adalah hadits palsu.
Imam Al-Munawi dalam Faidhul Qadir menulis: “Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asakir dan Ad-Dailami dari jalur Abu Umamah. Juga diriwayatkan oleh Al-Baihaqi, Ibnu Nashir, dan Al-‘Askari dari jalur Ibnu Umar. Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata: Semua jalur hadits ini cacat.”Syaikh Al-Albani menyatakan hadits ini palsu dalam Dha’if Jami’ Shaghir no. 2852.
Hadits ketiga
عن علي عن رسول الله صلى الله عليه وسلم : “إذا كانت ليلة نصف شعبان فقوموا ليلها ،وصوموا يومها ؛فإن الله تبارك وتعالى ينـزل فيها لغروب الشمس إلى السماء الدنيا فيقول : ألا من مستغفرٍ فأغفر له ؟ ألا من مسترزقٍ فأرزقه ؟ ألا من مبتلى فأعافيه ؟ ألا سائل فأعطيه ؟ ألا كذا ألا كذا ؟حتى يطلع الفجر”.
Dari Ali bin Abi Thalib berkata: Rasulullah SAW bersabda: Jika malam nishfu Sya’ban maka hendaklah kalian shalat malam dan berpuasa di siang harinya karena sesungguhnya Allah SWT turun ke langit dunia pada malam itu sejak matahari tenggelam. Allah berfirman: Adakah orang yang meminta ampunan sehingga Aku pasti mengampuninya? Adakah orang yang meminta rizki sehingga Aku pasti memberinya rizki? Adakah orang yang terkena musibah sehingga Aku pasti menyembuhkannya? Adakah orang yang meminta sehingga Aku pasti akan memberinya? Adakah orang yang begini? Adakah orang yang begitu? Demikianlah sampai terbit fajar.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah. Ini adalah hadits palsu.
Al-Hafizh Al-Bushiri dalam Misbahuz Zujajah fi Zawaid Ibni Majah menulis: Sanadnya lemah karena kelemahan Ibnu Abi Sabrah, nama lengkapnya adalah Abu Bakar bin Abdullah bin Muhammad bin Abi Sabrah.Imam Ahmad bin Hambal dan Yahya bin Ma’in berkata: Ia adalah seorang pemalsu hadits.
Syaikh Al-Albani menyatakan hadits ini palsu dalam Dha’if Jami’ Shaghir no. 652 dan Dha’if Targhib wat Tarhib no. 623.
Hadits Keempat
“في ليلة النصف من شعبان يوحي الله إلى ملك الموت يقبض كل نفس يريد قبضها في تلك السنة” ..
“Pada malam nishfu Sya’ban, Allah mewahyukan kepada malaikat maut untuk mencabut nyawa setiap jiwa yang hendak dicabutnya pada tahun tersebut.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Ad-Dainuri dalam Al-Mujalasah dengan sanad dha’if, karena sanadnya terputus, yaitu perawi Rasyid bin Sa’ad meriwayatkan secara mursal.
Dinyatakan lemah oleh syaikh Al-Albani dalam Dha’if Jami’ Shaghir no. 4019 dan Dha’if Targhib wat Tarhib no. 620.
Hadits kelima
وفي رواية عن أبي موسى: “إن الله تعالى ليطلع في ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن” .
Dari Abu Musa Al-Asy’ari bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah memeriksa hamba-hamba-Nya pada malam nishfu Sya’’ban maka Allah mengampuni semua hamba-Nya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dengan sanad sangat lemah. Al-Hafizh Al-Bushiri berkata dalam Misbahuz Zujajah fi Zawaid Ibni Majah: Sanadnya lemah karena kelemahan perawi Abdullah bin Lahi’ah dan tadlis perawi Walid bin Muslim. Imam Al-Mundziri juga menyebutkan kelemahan lain, yaitu perawi Dhahak bin Abdurrahman bin ‘Arzab tidak bertemu dengan Abu Musa Al-‘Asy’ari. (Sunan Ibnu Majah juz 2 hlm. 86 – cet. Dar Ibni Haitsam)
Tidak ada shaum sunnah setelah nishfu Sya’ban
لا صيام بعد النصف من شعبان حتى يدخل رمضان
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada puasa sunnah setelah pertengahan Sya’ban sampai masuk bulan Ramadhan.”
Dan dalam riwayat lain:
إذا انتصف شعبان فلا تصوموا حتى يكون رمضان
“Jika telah lewat pertengahan Sya’ban maka janganlah kalian berpuasa sampai datang Ramadhan.”
Hadits ini diriwayatkkan oleh Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad. Imam Abdurrahman bin Mahdi, Yahya bin Ma’in, Ahmad bin Hambal, Abu Zur’ah Ar-Razi dan lainnya menyatakan bahwa hadits ini munkar (sangat lemah).
Semoga Allah memuliakan kita dengan amalan-amalan sunnah yang di ajarkan oleh Rasulullah saw, dan menjauhkan kita dari hal-hal baru dalam dien ini atau lebih dikenal sebagai bidaah. Semoga Allah membukkan mata dan hati kita dengan menerima kebenaran dan al haq tanpa ragu untuk meninggalkan kebatilan dan kerancuan, Insya Alah, Allahumma Amien.
Saif Al Battar Sabtu, 16 Juli 2011 : [http://arrahmah.com]
Friday, 15 July 2011
Ambil dadah ketika cikgu mengajar
YAN: [Sumber]Ketika guru sedang sibuk mengajar, seorang pelajar lelaki dengan selamba mengambil pil khayal di belakang kelas dalam satu kejadian di sebuah sekolah menengah, di sini, petang kelmarin.
Dalam kejadian kira-kira jam 4 petang itu, pelajar tingkatan dua itu akhirnya ‘kantoi’ apabila guru terbabit dapat mengesan sikap peliknya yang ketika itu sedang khayal dalam kelas itu.
Hasil pemeriksaan, guru itu menjumpai beberapa biji pil khayal jenis Nospan di dalam beg sekolah pelajar terbabit sebelum memaklumkan kepada pengurusan sekolah yang melaporkannya kepada polis. Jurucakap polis ketika dihubungi, berkata, pelajar itu dipercayai mendapatkan bekalan pil khayal itu daripada beberapa pengedar yang bergiat cergas di bandar ini.
“Siasatan mendapati guru terbabit menemui beberapa biji pil khayal jenis Nospan dalam beg sekolah pelajar itu, yang dikatakan antara pelajar bermasalah dan sering mengambil pil khayal ketika dalam kelas.
“Sejurus menerima laporan itu, anggota polis bergegas ke sekolah itu dan membawa pelajar itu untuk menjalani ujian air kencing,” katanya.
Beliau berkata, pelajar itu ditahan dan dibawa ke Ibu Pejabat Polis Derah (IPD) Yan untuk siasatan lanjut.
Katanya, pelajar itu kemudian dibebaskan dengan jaminan polis sementara menunggu keputusan ujian air kencing.
“Difahamkan, pil khayal itu dijual dengan harga antara RM1 hingga RM2 sebiji sehingga menjadi alternatif kepada golongan muda terutama pelajar sekolah,” katanya.
Dalam kejadian kira-kira jam 4 petang itu, pelajar tingkatan dua itu akhirnya ‘kantoi’ apabila guru terbabit dapat mengesan sikap peliknya yang ketika itu sedang khayal dalam kelas itu.
Hasil pemeriksaan, guru itu menjumpai beberapa biji pil khayal jenis Nospan di dalam beg sekolah pelajar terbabit sebelum memaklumkan kepada pengurusan sekolah yang melaporkannya kepada polis. Jurucakap polis ketika dihubungi, berkata, pelajar itu dipercayai mendapatkan bekalan pil khayal itu daripada beberapa pengedar yang bergiat cergas di bandar ini.
“Siasatan mendapati guru terbabit menemui beberapa biji pil khayal jenis Nospan dalam beg sekolah pelajar itu, yang dikatakan antara pelajar bermasalah dan sering mengambil pil khayal ketika dalam kelas.
“Sejurus menerima laporan itu, anggota polis bergegas ke sekolah itu dan membawa pelajar itu untuk menjalani ujian air kencing,” katanya.
Beliau berkata, pelajar itu ditahan dan dibawa ke Ibu Pejabat Polis Derah (IPD) Yan untuk siasatan lanjut.
Katanya, pelajar itu kemudian dibebaskan dengan jaminan polis sementara menunggu keputusan ujian air kencing.
“Difahamkan, pil khayal itu dijual dengan harga antara RM1 hingga RM2 sebiji sehingga menjadi alternatif kepada golongan muda terutama pelajar sekolah,” katanya.
Monday, 11 July 2011
Kocik-kocik minum susu lombu, bilo bosau sebijik cam lombu
Nenek ditumbuk, ditendang peragut KOTA BHARU – Kegembiraan seorang wanita yang baru seminggu bergelar nenek untuk melawat anak dan cucunya bertukar malang apabila dia cedera parah selepas terjatuh ditendang peragut yang meragut beg tangannya ketika menunggang motosikal di Lundang di sini kelmarin.
Akibat kejadian itu, pembantu taman asuhan kanak-kanak (Taska), Che Rahimah Dollah, 44, yang dalam perjalanan ke rumah anaknya di Telipot patah tangan kanan, patah sebatang gigi, cedera di kepala dan terpaksa menerima 10 jahitan.
Dalam kejadian pada pukul 7.15 pagi di Jalan Yahya Petra berhampiran Kompleks Balai Islam di Lundang, Che Rahimah telah diragut oleh dua lelaki menunggang motosikal yang telah mengekorinya.
Sebaik terjatuh dari motosikal, mangsa terus pengsan sebelum dihantar ke Hospital Raja Perempuan Zainab II (HRPZ II).
Ketua Polis Kota Bharu, Asisten Komisioner Azham Othman berkata, sebelum kejadian mangsa yang menunggang motosikal berseorangan dari arah Kubang Kerian dipercayai telah diekori dua lelaki bermotosikal selepas suspek melihat beg tangan mangsa diletakkan dalam raga motosikal.
“Semasa suspek cuba merampas beg tangan dalam raga, mangsa cuba menarik balik beg tangannya itu.
“Geram dengan tindakan mangsa yang tidak mahu melepaskan beg tangan itu, suspek yang membonceng motosikal itu kemudian menumbuk mangsa sebelum menendang pula motosikal mangsa menyebabkan mangsa terjatuh dan pengsan,” kata beliau ketika ditemui pemberita semasa melawat mangsa di HRPZ II petang semalam.
Thursday, 7 July 2011
Awas Mat Rempit..Motorsikal andapun boleh meletup
PASIR MAS – Empat remaja termasuk dua pelajar dipercayai berlumba haram terbunuh selepas terlibat dalam kemalangan membabitkan empat motosikal di Banggol Chicha dekat sini petang kelmarin.
Dalam kejadian kira-kira pukul 6.45 petang itu, keempat-empat mangsa, Mohd. Fikri Mat, 19, dari Kampung Banggol Stol, Rantau Panjang, Abdul Muhaimin Makhtar, 21, dan Raja Ahmad Muzzammil Raja Mansor, 18, dari Kampung Kubang Panjang serta Mohamad Amirul Afiq Baharon, 17, dari Kampung Kubang Pak Amin mati di tempat kejadian selepas dipercayai cedera parah di kepala dan badan.
Mohamad Amirul merupakan pelajar Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Tendong di sini, manakala Abdul Muhaimin pula pelajar Politeknik Kota Bharu.
Ketua Polis Daerah Pasir Mas, Asisten Komisioner Haliluddin Rahim berkata, kemalangan itu berlaku ketika Mohd. Fikri yang menunggang motosikal jenis Honda EX-5 berlumba haram dengan motosikal lain tiba-tiba kenderaan itu meletup dan terbakar.
Menurutnya, pada masa sama, dua motosikal lagi yang masing-masing datang dari arah bertentangan dikatakan hilang kawalan sebelum bertembung antara satu sama lain.
“Akibat pertembungan itu, keempat-empat mangsa dikatakan tercampak ke jalan raya dan mati di tempat kejadian. Keempat-empat mereka disahkan mati selepas dipercayai mengalami kecederaan parah di kepala dan anggota badan.
“Kejadian tersebut berlaku di sebatang jalan raya berhampiran Banggol Chicha yang belum siap dibina sepenuhnya. Jarak jalan raya tersebut yang digunakan untuk berlumba sepanjang satu kilometer,” katanya ketika ditemui di sini semalam.
Subscribe to:
Posts (Atom)