Jika ruang imaginasi dibuka selebar-lebarnya, segala khurafat dan takhayul leluasa masuk dan nescaya tidak menyisakan ruang untuk pengertian tentang realiti.
Imaginasi, sampai pada kadar tertentu,
mungkin memang berguna, terutama bagi anak-anak di bawah 7 tahun, di
mana khayalan adalah sebahagian dari bermain, dan bermain adalah cara
belajar awal mereka.
Bagi anak-anak, imaginasi menjadi
penting dalam bermain. Anak yang hanya memiliki sebuah boneka, dapat
”menghadirkan” berbagai hal lain dalam benaknya untuk melengkapi
permainannya dengan boneka tersebut. Imaginasi juga dapat membantu anak
memperkaya daya pikirnya dengan berbagai hal menyangkut perasaan maupun
berpikir kreatif. Jadi apakah imaginasi pasti selalu baik bagi anak? (gambar kiri: Murid kami )
Semua orang sepakat bahwa terlalu banyak
mengkhayal atau berimaginasi akan membahayakan bagi kesehatan
perkembangan jiwanya. Jika anak sudah tak mahu diajak melihat realiti
atau hal-hal yang nyata, atau jika anak sudah menganggap apa yang
khayalan sebagai benar-benar ada, maka ini berbahaya. Imaginasi yang
dibuka tanpa batas dan pengarahan akan menjadi boomerang bagi pendidikan yang sihat.
Dewasa ini banyak sekali filem kartun, animasi maupun filem biasa (dengan pemain benar-benar manusia seperti film Harry Potter)
yang berdasarkan pada cerita khayalan. Bukan hanya untuk anak-anak
balita saja, bahkan juga sampai untuk remaja dan dewasa, filem imaginatif
seperti sudah menjadi kebutuhan dunia modern ini. Berkembangnya teknik
perfielman dan pemotretan membuat visualisasi imaginasi menjadi nyaris
tanpa batas